Beberapa waktu yang lalu, masih bingung
juga sih sebenernya saya tentang penggunaan baterai laptop, apakah sebaiknya
dipasang terus saat laptop digunakan dan dicharge, atau saat menggunakan
listrik mending baterai dilepas?. Banyak variasi jawaban dari teman-temanku,
ada yang menyarankan mending kalau lagi dipake baterainya dilepas aja terus
menggunakan chargernya demi keawetan baterai, ada juga yang menyarankan tetap
pasang baterai apapun kondisinya.
Dan ternyata jawaban kedua inilah yang harus
ditiru. Sebenarnya para ‘pakar-pakar’ pembuat laptop di dunia sudah memprediksi
akan kemungkinan baterai ini. Dan laptop pun sudah dirancang sedemikian rupa
oleh mereka. Melepas baterai “Sangat Tidak Dianjurkan” oleh pembuatnya,
alasannya jika tiba-tiba listrik mati atau tegangan naik turun akan merusak
komponen hardware di laptop. Karena baterai juga berfungsi sebagai stabiliser
dan back up laptop ketika listrik mati atau tegangan naik turun. Jadi ada dua
pilihan, mau pilih laptop (biasanya motherboarnya) yang rusak duluan atau baterai
berkurang kemampuannya?. Sementara yang kita ketahui harga motherboard itu jauh
lebih mahal dari harga sebuah baterai.
Baterai laptop itu memiliki cycle
count, semakin kita sering charging (pengisian) lalu discharging(pengosongan)
maka akan mengurangi cycle count itu. Jika sudah melebihi batas cycle count
maka baterai akan ngedrop. Jadi lebih baik kalau sudah penuh biarkan adaptornya
tertancap karena sudah ada pemutus arus secara otomatis jika baterai penuh. Yang
tidak kalah pentingnya, baterai laptop itu biasanya dari Li-ION yang tidak
begitu tahan terhadap panas, maka aturlah sirkulasi udara sehingga baterai tidak
kepanasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar