Joomla
menawarkan kemudahan bagi para designer membuat Theme. Sehingga banyak designer
terjun untuk membuat theme Joomla apabila dibandingkan dengan Drupal. Tapi
apakah Joomla, seperti drupal yang menyingkirkan kemudahan untuk membuat theme
demi mempermudah untuk customize core script lebih lanjut? Sepertinya Joomla
menggabungkan keduanya. Seperti apa yang tertera dari arti Joomla
sebenarnya: "Kebersamaan" dalam bahasa Swahili (Urdu).
Pengguna
yang mengerti design akan lebih senang menggunakan Joomla karena kemampuan
"Engine"-nya yang mempermudah kita untuk mendesign ulang/membuat
ulang design dari nol sesuai dengan keinginan masing masing designer. Pendatang
baru yang ingin mempunya website sedikit kompleks cenderung memilih
CMS ini karena fitur fitur yang ditawarkan.
Joomla
menawarkan sistem MVC sehingga user dengan sedikit kemampuan dapat menambahkan
ataupun melakukan kostumisasi tanpa merubah bentuk asli dari script itu
sendiri.
Apa
itu MVC? MVC atau Model View Controller merupakan suatu teknik implementasi
script yang memisahkan antara design dan business logic.
Tetapi
Joomla masih jauh dari sempurna. Joomla masih tidak sefleksibel Drupal. Dengan
melakukan banyak perubahan pada script Joomla yang sebenarnya kurang fleksibel,
akan membuat sistem berjalan tidak dengan semestinya ataupun sistem berjalan
sangat berat. Tidak seperti Drupal. Drupal dapat menjalankan beberapa website
dengan satu database dan backend/admin page. Joomla mempunyai kekurangan untuk
membuat banyak website dengan satu infrastruktur.
Kelebihan
Joomla:
- Lebih familiar untuk user ( Designer, Developer dan Administrator)
- Komunitas yang besar dan selalu membantu untuk membangun modul modul yang bagus.
- Perkembangannya sangat cepat dan selalu mengembangkan diri 3 tahun terakhir.
Kekurangan
Joomla:
- Masih kurang familiar bagi pengguna baru.
- Tidak sefleksibel Drupal.
- Tidak bisa membangun beberapa website dengan satu database dan admin page/backend.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar